Minggu, 13 Oktober 2019

Renungan Suci


RENUNGAN SUCI
 By. Akrim, S.Pd

Dalam nuansa keheningan malam, diantara lirihnya hembusan sang bayu dan hawa dingin menusuk tulang, jiwa-jiwa pandu kita kembali meniti detak waktu yang telah terlampaui. Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan yang kuasa……….

adik-adiku……..!!! ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu, telah memberi kesempatan menikmati kesegaran udara pagi, merdunya kicauan burung, hijaunya dedaunan alam, manebarkan rasa kedamaian, dengan segala kemolekan dan kenikmatan, yang dicipta oleh Sang Penguasa Alam……..atau teriknya matahari disetiap jalan perkotaan, dengan segala dinamika kehidupan yang terus berjalan… menggambarkan kemajuan di alam kemerdekaan, menghadirkan suasana tersendiri dihari-hari kita…….., dan semuannya itu….akan terus kita nikmati dan rasakan…….
hingga sesosok malaikat membawa roh kita jauh dari raga,mempertanyakan semua yang kita lakukan di dunia..meminta balasan atas segala perbuatan…dengan pedihnya siksaan neraka hingga hari kiamat tiba dan menghancurkan alam seisinya.

Sadarkah??manusia kini hanya suka meminta dan selalu ingin diberi, namun tak terbesit secuil ketidaksempurnaan dalam diri. Ingatlah, sebesar kekuasaan manusia,manusia adalah titik yang begitu kecil dibandingkan keagungan YME,manusia begitu lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan-Nya.

Adik-adiku……..renungilah dalam kalbumu tentang segala apa yang engkau perbuat dan apa akibat dari semua kelakuanmu sejak engkau masih kecil hingga menginjak remaja.Renungkanlah……Ya Alloh… mulut ini penuh caci,maki kata-kata kotor,       kata-kata pedih yang menyakiti hati,..lidah janji yang sering mendustai,,mulut yang senantiasa indah dihadapan manusia dengan segala tipu daya,yang begitu jarang menyebut nama-Mu.. Kedua mata indah yang buta akan gemerlap dunia,selalu disinari cahaya neraka.

Telinga penuh akan bisikan maksiat dunia..tak acuhkan suara-suara dzikir dan doa.Tak pernah mendengarkan seruan-Mu,tak bersegera saat azan berkumandang.Tangan yang jarang bersedekah penuh serakah,begitu kotor akan debu dosa-dosa. kaki lincah yang seharusnya kulangkahkan menuju jalan-Mu tapi selalu berbelok kelubang kenistaan, menuju jalan sesat tanpa ujung. Otak cerdas namun selalu picik demi mendapatkan kepuasan dunia semata, perut ini selalu lapar akan nikmat dunia, mengisinya hingga penuh tanpa belas kasih kepada orang kafir.

Semakin engkau merenung…semakin engkau mengingat ibu adikku…
pagi itu,aku melaksanakan kewajibanku. tapi sungguh lalai dan bodohnya aku tak mencium tangan ibu. Hanya doa restu karena aku terburu-buru. Kejadian pagi itu,membuat hatiku bersalah dan tak menentu. Kurasakan beberapa keping kenangan yang hilang. Ibu ada apa denganmu?Kenapa tiba-tiba aku rindu ? ingin rasanya aku pulang saat ini dan mendekap tubuh kurus yang kulitnya mulai keriput dimakan usia.

Mencium kedua tangannya yang mulai gemetar,membelai rambutnya yang mulai ditumbuhi uban, dan tidur lelap karna nyanyian merdu dari suara nya yang serak dan gemetar. Kerinduanku padamu membawaku tertidur menuju alam mimpi. Dan bahagianya aku bu…aku bertemu denganmu!!? Tapi dimanakah kita bu? Mengapa tempat ini begitu gelap dan pengap.?? tiba-tiba..Kau berjalan di depanku,..tanpa menoleh ke arahku,…kau membawaku pergi dari tempat yang pengap dan sesak ini.
Mengantarku menuju jalan pulang ke rumah..,namun..sosokmu kian mengecil,!menjadi setitik cahaya yang lama-lama buram kupandang,,membuat beribu pertanyaan menyerbuku.. ketidakpahamanku mengantarku tiba di depan rumah,dan begitu kagetnya aku!! Kain putih bersih terikat didepan rumahku, orang-orang lalu lalang…Terdengar suara-suara menderu, semakin lama semakin layu dan haru.Pertanyaan-pertanyaan kembali menyerbu dalam hatiku….

Disaat kulangkahkan kaki menuju pintu rumahku, mendekati kerumunan itu kudapati sosok tubuh pucat kaku terbungkus kain kafan, “ITU IBUKU…ITU IBUKU… ITU ENGKAU  IBU…” Ibu yang melahirkanku, Ibu yang mengasihiku tanpa harap budi dan balas….Ibu yang selalu kubantah perintahnya, Ibu yang tak pernah kudengar nasehatnya, Ibu yang selalu kulawan kata-katanya …..
Ibu…. maafkan anakmu yang sering membuatmu menangis karena segala tingkah laku, Ibu maafkan aku yang belum sempat memberikan senyuman kebahagiaan untukmu,Ibu inikah jawaban atas semua pertanyaanku itu??  Ibu… setelah kepergianmu, dengan siapa akan kujelang hari-hariku??Dengan siapa keluh kesah ini kutumpahkan dan pada siapa kemarahan ini ku adukan..    Ibu, dengan siapa kujelang hari-hariku dan cobaan-cobaan yang siap menghadang???

Kini peri kecilmu tiada riang kembali, langit biru menjadi kelabu tanpa kasihmu…Samudra mengering tanpamu bu…Ibu maafkan aku……maafkan aku… maafkan aku ibu.... Andai kutahu kapan saat terakhirku bersamamu…kan ku berikan senyuman terindahku untukmu.Takkan kulepas dekapan hangatmu, takkan kubantah perintahmu, takkan ku abaikan nasehatmu……Ibu kini aku hanya bisa menyesali …Kini aku hanya bisa mendo’akanmu tanpa ada senyuman manismu, tanpa ada belaian tanganmu, dan tak ada lagi nyanyian penghantar tidur yang selalu kau kumandangkan… tetesan air mata membasahi pipiku membuatku tersadar dari mimpi burukku…
kini kubertanya kepada diriku sendiri, “bagaimana jika kematian memanggilku?? ”Bagaimana jika malaikat maut datang menjemputku????? Sudah siapkah aku menghadap Engkau Ya ALLOH…… Disepertiga malam ini kubasuh hatiku tuk bersujud pada-Mu……. ya Alloh,, tunjukan aku kejalan-Mu ….. Jauhkan aku dari kesesatan … Ampunilah dosa kedua orang tuaku, Kasihanilah mereka seperti mereka mengasihi aku…Ya alloh terimalah taubatku    AMIEN…

Adiku….
Tatkala engkau menangis,, maka akan engkau sadari begitu banyak dosa yang memberatkan hatimu hingga membuatmu susah bernafas. Renungilah……dan renungilah terus apa guna hidup di dunia bila tak ubahnya hanya seekor semut kecil tanpa induknya. Adiku…..begitu banyak nikmat yang engkau dapatkan! Begitu banyak kasih sayang yang engkau rasakan, tapi……..tak pernah ada kata syukur terucap dari mulut indah yang berlumurkan dosa.

Wahai pemberi petunjuk, tuntunlah hati ini kepada kebenaran dan jauhkan dari kesesatan,…kusadari hari-hari yang telah kulalui, berkelut dengan waktu. Waktu yang mungkin terbuang sia-sia oleh kelalaian dan kesombongan yang tak pernah hilang meski terpapar panas matahari. Ya alloh….kenapa aku ini….?? Masih lalai akan tugas-tugasku, masih sombong kepadamu, padahal jauh dilubuk hatiku aku ingin menjadi hambamu yang patuh, aku ingin tunduk hanya kepadamu, menghamparkan sejadah, menundukan kepala bersujud kepadamu,…

Adiku...
Kini..hapuslah air matamu,,,, segarkan hatimu..dan tautkan jiwa-jiwa pandu..kibarkan semangat baru dalam dirimu…

Adikku…percayalah,
Hidup adalah kemewahan,hidup adalah kegembiraan, sekalipun di hari terburuk. kenyatan bahwa kita saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan,bisa melaksanakannya dan mampu membuat perbedaan tentu jauh lebih berharga dari pada sagala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.

Resapilah………saat dunia gelap gulita, hidup adalah alasan mengapa kita harus menjadi cahaya terang, kualitas hidup kita tidak tergantung pada apapun yang kita temui… tapi pada seperti apa kita, setelah menghadapi segala rintangan. Yakinlah adiku,,, hari ini adalah istimewa, karena kita diperbolehkan masuk ke hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh dan menggapai cita-cita kesegala arah. hidup adalah indah bila kita menerimanya sebagai kesempatan.

dimanapun kita, apapun yang kita hadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan itu setiap hari, dan saat kita mengambil pilihan ini, dunia disekelilng kitapun akan menjadi lebih baik. Yang terakhir dan paling utama,, tersenyumlah untuk awal yang lebih baik sebagai persembahan kepada ibu tercinta menuju masa depan dengan sejuta asa menanti untuk kau raih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar