RENUNGAN SUCI
By. Akrim, S.Pd
Dalam nuansa keheningan malam, diantara lirihnya hembusan sang bayu dan hawa
dingin menusuk tulang, jiwa-jiwa pandu kita kembali meniti detak waktu yang
telah terlampaui. Sejenak menjernihkan hati, dalam kepasrahan yang kuasa……….
adik-adiku……..!!! ingatlah kembali……betapa hari-hari berlalu, telah memberi
kesempatan menikmati kesegaran udara pagi, merdunya kicauan burung, hijaunya
dedaunan alam, manebarkan rasa kedamaian, dengan segala kemolekan dan
kenikmatan, yang dicipta oleh Sang Penguasa Alam……..atau teriknya matahari
disetiap jalan perkotaan, dengan segala dinamika kehidupan yang terus berjalan…
menggambarkan kemajuan di alam kemerdekaan, menghadirkan suasana tersendiri
dihari-hari kita…….., dan semuannya itu….akan terus kita nikmati dan rasakan…….
hingga sesosok malaikat membawa roh kita jauh dari raga,mempertanyakan semua
yang kita lakukan di dunia..meminta balasan atas segala perbuatan…dengan
pedihnya siksaan neraka hingga hari kiamat tiba dan menghancurkan alam
seisinya.
Sadarkah??manusia kini hanya suka meminta dan selalu ingin diberi, namun tak
terbesit secuil ketidaksempurnaan dalam diri. Ingatlah, sebesar kekuasaan
manusia,manusia adalah titik yang begitu kecil dibandingkan keagungan
YME,manusia begitu lemah dan tak berdaya tanpa pertolongan-Nya.
Adik-adiku……..renungilah dalam kalbumu tentang segala apa yang engkau
perbuat dan apa akibat dari semua kelakuanmu sejak engkau masih kecil hingga
menginjak remaja.Renungkanlah……Ya Alloh… mulut ini penuh caci,maki kata-kata
kotor, kata-kata pedih yang menyakiti
hati,..lidah janji yang sering mendustai,,mulut yang senantiasa indah dihadapan
manusia dengan segala tipu daya,yang begitu jarang menyebut nama-Mu.. Kedua
mata indah yang buta akan gemerlap dunia,selalu disinari cahaya neraka.
Telinga penuh akan bisikan maksiat dunia..tak acuhkan suara-suara dzikir dan
doa.Tak pernah mendengarkan seruan-Mu,tak
bersegera saat azan berkumandang.Tangan yang jarang bersedekah penuh
serakah,begitu kotor akan debu dosa-dosa. kaki lincah yang seharusnya
kulangkahkan menuju jalan-Mu tapi selalu berbelok kelubang kenistaan, menuju
jalan sesat tanpa ujung. Otak cerdas namun selalu picik demi mendapatkan
kepuasan dunia semata, perut ini selalu lapar akan nikmat dunia, mengisinya
hingga penuh tanpa belas kasih kepada orang kafir.
Semakin engkau merenung…semakin engkau mengingat ibu adikku…
pagi itu,aku melaksanakan kewajibanku. tapi sungguh lalai dan bodohnya aku
tak mencium tangan ibu. Hanya doa restu karena aku terburu-buru. Kejadian pagi
itu,membuat hatiku bersalah dan tak menentu. Kurasakan beberapa keping kenangan
yang hilang. Ibu ada apa denganmu?Kenapa tiba-tiba aku rindu ? ingin rasanya
aku pulang saat ini dan mendekap tubuh kurus yang kulitnya mulai keriput
dimakan usia.
Mencium kedua tangannya yang mulai gemetar,membelai rambutnya yang mulai
ditumbuhi uban, dan tidur lelap karna nyanyian merdu dari suara nya yang serak
dan gemetar. Kerinduanku padamu membawaku tertidur menuju alam mimpi. Dan
bahagianya aku bu…aku bertemu denganmu!!? Tapi dimanakah kita bu? Mengapa
tempat ini begitu gelap dan pengap.?? tiba-tiba..Kau berjalan di
depanku,..tanpa menoleh ke arahku,…kau membawaku pergi dari tempat yang pengap
dan sesak ini.
Mengantarku menuju jalan pulang ke rumah..,namun..sosokmu kian mengecil,!menjadi
setitik cahaya yang lama-lama buram kupandang,,membuat beribu pertanyaan
menyerbuku.. ketidakpahamanku mengantarku tiba di depan rumah,dan begitu
kagetnya aku!! Kain putih bersih terikat didepan rumahku, orang-orang lalu
lalang…Terdengar suara-suara menderu, semakin lama semakin layu dan
haru.Pertanyaan-pertanyaan kembali menyerbu dalam hatiku….
Disaat kulangkahkan kaki menuju pintu rumahku, mendekati kerumunan itu
kudapati sosok tubuh pucat kaku terbungkus kain kafan, “ITU IBUKU…ITU IBUKU… ITU
ENGKAU IBU…” Ibu yang melahirkanku, Ibu yang mengasihiku tanpa harap budi
dan balas….Ibu yang selalu kubantah perintahnya, Ibu yang tak pernah kudengar
nasehatnya, Ibu yang selalu kulawan kata-katanya …..
Ibu…. maafkan anakmu yang sering membuatmu menangis karena segala tingkah
laku, Ibu maafkan aku yang belum sempat memberikan senyuman kebahagiaan
untukmu,Ibu inikah jawaban atas semua pertanyaanku itu?? Ibu…
setelah kepergianmu, dengan siapa akan kujelang hari-hariku??Dengan siapa keluh
kesah ini kutumpahkan dan pada siapa kemarahan ini ku
adukan.. Ibu, dengan siapa kujelang hari-hariku dan
cobaan-cobaan yang siap menghadang???
Kini peri kecilmu tiada riang kembali, langit biru menjadi kelabu tanpa
kasihmu…Samudra mengering tanpamu bu…Ibu maafkan aku……maafkan aku… maafkan aku
ibu.... Andai kutahu kapan saat terakhirku bersamamu…kan ku berikan senyuman
terindahku untukmu.Takkan kulepas dekapan hangatmu, takkan kubantah perintahmu,
takkan ku abaikan nasehatmu……Ibu kini aku hanya bisa menyesali …Kini aku hanya
bisa mendo’akanmu tanpa ada senyuman manismu, tanpa ada belaian tanganmu, dan
tak ada lagi nyanyian penghantar tidur yang selalu kau kumandangkan… tetesan
air mata membasahi pipiku membuatku tersadar dari mimpi burukku…
kini kubertanya kepada diriku sendiri, “bagaimana jika kematian
memanggilku?? ”Bagaimana jika malaikat maut datang menjemputku????? Sudah
siapkah aku menghadap Engkau Ya ALLOH…… Disepertiga malam ini kubasuh
hatiku tuk bersujud pada-Mu……. ya Alloh,, tunjukan aku kejalan-Mu ….. Jauhkan
aku dari kesesatan … Ampunilah dosa kedua orang tuaku, Kasihanilah mereka
seperti mereka mengasihi aku…Ya alloh terimalah taubatku
AMIEN…
Adiku….
Tatkala engkau menangis,, maka akan engkau sadari begitu banyak dosa yang
memberatkan hatimu hingga membuatmu susah bernafas. Renungilah……dan renungilah
terus apa guna hidup di dunia bila tak ubahnya hanya seekor semut kecil tanpa
induknya. Adiku…..begitu banyak nikmat yang engkau dapatkan! Begitu banyak
kasih sayang yang engkau rasakan, tapi……..tak pernah ada kata syukur terucap
dari mulut indah yang berlumurkan dosa.
Wahai pemberi petunjuk, tuntunlah hati ini kepada kebenaran dan jauhkan dari
kesesatan,…kusadari hari-hari yang telah kulalui, berkelut dengan waktu. Waktu
yang mungkin terbuang sia-sia oleh kelalaian dan kesombongan yang tak pernah
hilang meski terpapar panas matahari. Ya alloh….kenapa aku ini….?? Masih lalai
akan tugas-tugasku, masih sombong kepadamu, padahal jauh dilubuk hatiku aku
ingin menjadi hambamu yang patuh, aku ingin tunduk hanya kepadamu,
menghamparkan sejadah, menundukan kepala bersujud kepadamu,…
Adiku...
Kini..hapuslah air matamu,,,, segarkan hatimu..dan tautkan jiwa-jiwa
pandu..kibarkan semangat baru dalam dirimu…
Adikku…percayalah,
Hidup adalah kemewahan,hidup adalah kegembiraan, sekalipun di hari terburuk.
kenyatan bahwa kita saat ini hidup sehingga bisa membuat keputusan,bisa
melaksanakannya dan mampu membuat perbedaan tentu jauh lebih berharga dari pada
sagala kesulitan dan kekecewaan yang mungkin menghadang.
Resapilah………saat dunia gelap gulita, hidup adalah alasan mengapa kita harus
menjadi cahaya terang, kualitas hidup kita tidak tergantung pada apapun yang
kita temui… tapi pada seperti apa kita, setelah menghadapi segala rintangan.
Yakinlah adiku,,, hari ini adalah istimewa, karena kita diperbolehkan masuk ke
hari ini. Ada kesempatan untuk tumbuh dan menggapai cita-cita kesegala arah.
hidup adalah indah bila kita menerimanya sebagai kesempatan.
dimanapun kita, apapun yang kita hadapi, ambil keputusan untuk menikmati keindahan
itu setiap hari, dan saat kita mengambil pilihan ini, dunia disekelilng kitapun
akan menjadi lebih baik. Yang terakhir dan paling utama,, tersenyumlah untuk
awal yang lebih baik sebagai persembahan kepada ibu tercinta menuju masa depan
dengan sejuta asa menanti untuk kau raih.